Kuliner Khas “Begawe” suku Sasak Wujud Gotong Royong dan Saling Menolong

Lombok dikenal akhir-akhir ini dengan julukan Pulau Seribu Masjid. Karena di setiap desa atau dusun di Pulau Lombok pasti memiliki Masjid. Disamping orangnya yang religius orang Sasak atau suku yang mendiami pulau lombok ini sangat menjaga tata cara adat dan istiadat mereka. Ini dibuktikan dengan adanya acara Begawe . Begawe adalah sebuah acara yang dilakukan ketika salah satu keluarga memiliki hajatan dalam pernikahan, aqiqah, dan khitanan serta acara adat lainnya. Begawe adalah salah satu cara suku Sasak untuk mewujudkan rasa bersosialisasi sebagai mahluk individu. Saling gotong royong dalam membuat hidangan dan kelengkapan sebuah acara adalah cara yang indah menurut saya.
Dalam acara begawe, laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda. Dimana perempuan ditugaskan untuk bagian memasak dan membuat hidangan. Sedangkan laki-laki bertugas menyiapkan segala keperluan untuk hidangan seperti mengupas kelapa, menyiapkan kayu bakar dll. Acara begawe ini sudah turun temurun dalam keluarga suku Sasak. Ini adalah bagian penting dimana mereka bisa mengumpulkan saudara, kerabat dan sanak famili serta tetangga terdekat untuk bersama-sama dalam menyiapkan sebuah acara. 
Kuliner Khas Lombok
Jangan Mpaq Sampi ~ Kuliner Khas Lombok
Hal yang paling saya suka dalam acara Begawe ini adalah masakannya yang khas dan tentunya enak. Sebutlah salah satu masakan yang dinamakan Ares, kuliner khas begawe ini terbuat dari bahan baku pohon pisang, yang diambil bagian dalam kemudian dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan kuah santan yang sudah dibumbui dengan bumbu khas Lombok. 
Lain lagi dengan olah daging sapi yang dibuatkan kuah lezat dengan bumbu khas Lombok juga. Jujur, saya kesulitan dalam menjelaskan rasa dari kuliner khas Lombok yang satu ini. Penampakannya bisa anda lihat pada gambar di atas. Saya sarankan anda mencobanya langsung. Datangi orang yang begawe di Lombok maka anda akan menemukan kuliner ini. 
Sebagai informasi bahwa begawe mungkin tidak semua daerah di Lombok melakukannya. Namun masyarakat Lombok kebanyakan masih begawe. Karena dalam pandangan anak milenial sekarang mungkin ini tidak dianggap penting. Mereka lebih baik memesan masakan yang sudah siap jadi (katring) di acara pernikahan atau acara pesta mereka. Karena sebagai orang milenial masih berpikir secara instan. Untuk itu saya pribadi memberikan saran, ikutilah zaman dan perkembangannya. Namun tetap hargai dan lestarikan adat budaya yang positif.
Source: http://suparman.hol.es/kuliner-khas-begawe-suku-sasak-di-tengah-acara-modern-dan-instan

0 Response to "Kuliner Khas “Begawe” suku Sasak Wujud Gotong Royong dan Saling Menolong"

Posting Komentar